Urgensi Komunikasi Efektif Pembelajaran Daring
Oleh: Rojaki, M.Pd. Guru SMA Negeri 2 Sekayu
Saat ini pembelajaran berbasis teknologi digital (e-learning) atau yang lebih dikenal pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi primadona dalam dunia pendidikan. E-learning telah menjadi metode pengajaran modern dalam menggunakan teknologi informasi dalam ruang kelas. Terlebih kita tidak tahu, sampai kapan pandemi ini akan berakhir?
Guru yang berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran harus mampu memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari berbagai hal di sekitarnya (Ardiawan, 2020). Begitu pula dengan orang tua peseta didik, mereka harus memiliki pengetahuan cara mendidik anak yang baik dan benar, dan mampu mendukung kegiatan pembelajaran dari dalam mendukung kesuksesan pendidikan anaknya. Oleh karenanya, diperlukan komunikasi efektif guru dan orang tua agar tetap bersinergi dalam mendudukan pendidikan anak didiknya, di saat kondisi new normal sekarang ini. Sebuah kolaborasi yang penting deiperlukan antara guru dengan orang tua dalam mendukung pendidikan bagi peserta didik (Suadnyana, 2020).
Wacana new normal dibidang pendidikan, merupakan tuntutan untuk hidup berdampingan dengan Corona virus disease 2019 (Covid-19). Kondisi tersebut membuat pemerintah mengambil kebijakan tentang pembelajaran jarak jauh, yang merupakan satu-satunya cara agar pendidikan dan pengajaran bisa tetap berlangsung selama New Normal pasca pandemi Covid-19.
Pembelajaran daring dapat dijadikan solusi pembelajaran jarak jauh ketika terjadi bencana alam. Peralihan cepat dari pembelajaran tatap muka di kelas sekarang menjadi kelas virtual/online menuntut kesiapan dan daya dukung sarana dan prasarana serta SDM kita dalam menghadapi kenormalan baru dibidang pendidikan.
Mau tidak mau, suka atau tidak semua pihak mulai guru, orangtua, dan murid harus siap menjalani kehidupan baru (new normal life) lewat pendekatan belajar menggunakan teknologi informasi dan media elektronik agar proses pengajaran dapat berlangsung dengan baik. Mengoptimalkan proses pembelajaran berlangsung dengan cara memanfaatkan teknologi dalam bentuk pembelajaran daring.
Namun, tidak terlepas dari kondisi di lapangan mengenai sarana dan prasarana pendukung bahkan situasi kondisi SDM kita yang notabene masih terbatas. Bahkan hal terpenting adalah sosok guru juga harus memiliki kemampuan mengajar dan berperan secara profesional serta multi fungsi dalam menciptakan suasana belajar yang efektif dalam ruang kelas digital.
Tantangan di Era New Normal
Seorang guru memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Peran guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tersebut sangatlah besar, terutama kemampuan seorang guru membuat suatu perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013 (Ardiawan, 2018).
Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha kependidikan dalam rangka membentuk manusia yang terampil dan berbudi luhur. Sekalipun banyak negara maju menggunakan media elektronik sebagai alat pengajaran sudah dipergunakan dan kemampuannya untuk membawa bahan pengajaran kepada para pelajar telah dibuktikan. Namun keberadaannya tetap tidak dapat sepenuhnya menggantikan kedudukan guru, sebagai subjek yang paling berperan dalam proses pembentukan kepribadian seseorang.
Masyarakat dari paling terbelakang sampai yang paling maju, mengakui bahwa guru merupakan satu di antara sekian banyak unsur pembentukan utama calon anggota masyarakat. Penjelasan di atas mengistilahkan bahwa guru merupakan subjek yang paling memegang peranan utama dalam membentuk kepribadian seseorang (Darmawan I. p., 2020).
Sebagaimana yang dikatakan oleh Kohut (dalam Prasetyo, 2011:25) yaitu pentingnya komunikasi efektif dalam jejaring komunikasi antara guru dan orang tua siswa. Dengan adanya komunikasi yang up to date dari guru kepada orang tua itu akan memberikan hal yang positif terhadap pengawasan perkembangan pendidikan anak selama pembelajaran daring.
Anak-anak membutuhkan peran orang tua dalam memberikan perhatian dan kasih sayang terutama pada pendidikannya. Dimana orang tua merupakan pertama-tama yang bertanggung jawab dalam mengatur, mengkoordinasikan serta memberikan rangsangan-rangsangan (Suherman, 2000). Dengan demikian guru juga perlu bekerja sama dengan orang tua siswa agar dapat memungkinkan siswa bisa melakukan pembelajaran daring.
Lantas komunikasi efektif guru dengan orang tua yang bagaimana? Tidak dapat dipungkiri dengan adanya pembelajaran daring dapat terciptanya komunikasi antara guru dan orang tua siswa. Selain itu, dengan adanya pembelajaran daring ini dapat meningkatkan hubungan antara anak dan orangtua yang selama ini lebih banyak anaknya di didik disekolah oleh guru. Dengan harapan siswa bisa tetap mendapatkan haknya sebagai siswa untuk ‘tetap belajar’, meskipun tidak di sekolah.
Maka dari itu, sinergi antara guru dan orang tua siswa sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Orang tua siswa wajib mengetahui perkembangan anaknya dalam melaksanakan pembelajaran daring dalam mendukung pendidikan anaknya. Karena sesungguhnya pendidikan yang pertama dan utama diberikan oleh orang tua (Aisyah, D. 1983).
Sebagai orang tua, wajib mengetahui proses pembelajaran daring yang diberikan oleh guru dan apakah anaknya sudah melaksanakan pembelajaran tersebut dengan baik. Guru pun dapat menanyakan langsung kepada orang tua terkait pembelajaran daring yang telah dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan penilaian terkait kekurangan dan kelebihan pembelajaran daring yang dilaksanakan. Dengan adanya komunikasi dari orang tua, pembelajaran bisa bersinergi dan menjadi daya dukung minat anak belajar.
Langkah strategis guru dan orang tua
Upaya strategi-strategi yang perlu dilakukan dalam mendukung komunikasi guru dengan orang tua siswa harus jelas. Karena, dalam pembelajaran daring ini tidak terlepas dari permasalahan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaannya bagi seluruh SDM kita baik peserta didik, guru, orang tua, dll. Selama ini, walaupun sudah berjalan sistem pembelajaran daring ini sesuai keinginan, namun ada saja beberapa kendala terjadi.
Kendala tersebut bisa meliputi kebutuhan akses internet, dukungan orang tua dalam membimbing dan kesedian waktu orang tua dalam mendampingi anaknya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk solusi meningkatkan komunikasi guru dengan orang tua siswa dalam mendukung pembelajaran daring.
Pertama, lewat pemberian pemahaman yang tepat mengenai pembelajaran daring bagi siswa dan orang tua melalui sosialisasi, rapat maupun pertemuan lainnya. Pemberian pemahaman ini bisa dilakukan dengan materi sinergitas guru, siswa dan orang tua siswa dalam mengoptimalisasi pelaksanaan pembelajaran daring selama new normal .
Kedua, mengubah cara mendidik bagi guru dengan memperlakukan siswa seperti anak sendiri. Diakui atau tidak, perilaku siswa sebagiannya adalah representasi dari cara guru mendidik dan memperlakukan siswa. Ternyata metode yang digunakan untuk membuat siswa menjadi penurut adalah dengan memberikan siswa motivasi dan kata kata positif walaupun anak yang berandal tersebut sempat melakukan kesalahan besar.
Ketiga, pengawasan yang dilakukan dari guru dan orang tua dalam upaya mencegah hal yang bisa mempengaruhi anak dalam proses pembelajaran daring. Hal ini perlu dilakukan dengan serius karena walaupun terlihat sepele namun pengaruh negatif pasti saja ada dan dapat mengganggu konsentrasi dan kenyamanan belajar dari anak tersebut. Untuk mencegah hal tersebut perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak terutama orang tua dengan berkomunikasi secara aktif dalam mendukung pendidikan anak itu sendiri. Sinergitas orang tua sangat penting dalam melakukan pengawasan anaknya apakah sudah menyerap dengan baik materi yang diberikan dan tugas-tugas yang harus dikerjakannya.
Pada titik simpulnya bahwa komunikasi orang tua dengan guru pun merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan selama pembelajaran daring di era new normal ini dan seterusnya. Berbagai langkah strategis ini bisa digunakan untuk meningkatkan intensitas komunikasi antara guru dengan orang tua siswa. Yakni dengan memberikan pemahaman, mendidik dan pengawasan. Tiga hal ini bisa dilaksanakan dalam mendukung pembelajaran daring bagi anak, sehingga dengan ini peran orang tua dan guru jelas. Semoga.